Planning Salah Satu Dari Fungsi Manajemen

Planning dalam fungsi manajemen adalah menentukan rencana dan tujuan serta membuat strategy untuk keberlangsungan sebuah perusahaan. Visi dan Misi adalah bagian planning perusahaan. Planning merupakan hal mendasar dalam membangun sebuah perusahaan. Planning dilakukan ketika memulai sebuah perusahaan.

Planning harus dirancang dari awal mendirikan perusahaan dan ketika perusahaan itu sudah mulai berjalan untuk menentukan strategi kedepan. Planning lahir dari pimpinan yang mempunyai hak untuk membuat sebuah planning, planning juga dilakukan berdasarkan evaluasi sebuah manajemen controlling. Planning juga bisa lahir akibat inisiatif internal sebuah perusahaan, karena planning sifatnya strategis dan melibatkan seluruh elemen perusahaan. Planning juga dibuat dalam rangka menghadapi ancaman masa depan. Planning dan pelaksanaan bisa berjalan bersamaan dalam prakteknya.

Dalam menentukan planning, perusahaan harus melewati sebuah study kelayakan terlebih dahulu. Study kelayakan adalah bagian dari Planning itu sendiri.Study kelayakan adalah sebuah research planning mendalam untuk mengambil berbagai keputusan. Dalam study kelayakan, ada banyak aspek yang harus disurvey atau diteliti oleh perusahaan:

1. Study kelayakan demand-supply

Ketika mendirikan perusahaan, kita harus mengetahui pasar dari produk perusahaan yang akan didirikan. Maka dilakukan lah study kelayakan terhadap permintaan dan penawaran terhadap produk yang akan diproduksi oleh perusahaan. Dalam study kelayakan demand-supply ini, perusahaan bisa mengambil celah kosong pasar dalam persaingan dengan perusahaan lain. Contoh, jika akan memproduksi sebuah sepeda motor di Indonesia, maka harus mengetahui sepeda motor jenis apa yang diminati oleh konsumen di Indonesia. Berapa cc kapasitas mesinnya. Berapa range harga dari sepeda motor yang dapat dijangkau oleh rakyat Indonesia.

2. Study kelayakan hukum dan Yuridis

Study kelayakan terhadap hukum dan undang-undang yang berlaku merupakan hal dasar yang wajib ditelusuri. Sebuah perusahaan haruslah legal dalam hal hukum. Jika aspek hukum dan yuridis sudah legal, maka perusahaan bisa berjalan sebagaimana mestinya mengikuti hukum pada negara dimana perusahaan itu berdiri. Contoh study kelayakan hukum dan yuridisi adalah informasi tentang bea masuk impor bagi pengusaha, berapa persen pajak perusahaan yang harus dibayar oleh perusahaan, upah minimum regional, undang-undang ketenagakerjaan juga merupakan aspek hukum, standar internasional (ISO) dan standar Indonesia (SNI) terhadap industry.

3. Study kelayakan teknologi

Saat ini study kelayakan teknologi juga menajadi hal penting dalam planning perusahaan. Dengan melakukan study kelayakan teknology, maka semua alat-alat yang bersifat aset perusahaan bisa diperhitungkan dan ditentukan. Misalnya study kelayakan terhadap mesin-mesin atau robot-robot yang memproduksi produk dari perusahaan, jumlah komputer beserta spek dan sistem jaringan yang harus mendukung bidang perusahaan.

4. Study kelayakan sumber daya manusia

Study kelayakan sumber daya manusia sangat penting dilakukan agar perusahaan diisi orang-orang yang ahli dibidangnya dalam menahkodai perusahaan. Study kelayakan sumber daya manusia bisa dilakukan dengan menentukan standar pegawai, standar gaji pegawai, menentukan kriteria orang-orang seperti apa yang bisa masuk menjadi karyawan perusahaan.

5. Study kelayakan keuangan

Study kelayakan keuangan adalah menentukan anggaran perusahaan dan keluar masuk kas perusahaan. Bagaimana perencanaan keuangan agar neraca perusahaan tetap seimbang. Dibutuhkan akuntan dan konsultan keuangan dalam menentukan anggaran perusahaan. Contohnya ialah menentukan modal untuk pembelian aset, pembayaran gaji, untuk operasional perusahaan.

6. Study kelayakan sumber daya alam

Study kelayakan sumber daya alam, dilakukan untuk menentukan bahan baku apa saja yang dibutuhkan untuk membuat produk perusahaan. Contohnya jika perusahaan bergerak dalam bidang kosmetik, study kelayakan sumber daya alam bisa dilakukan dengan mendata dan mencari sumber dari bahan baku, seperti bahan kimia, bahan-bahan yang tersedia di alam.

7. Study kelayakan analisa dampak lingkungan dan study kelayakan board of manajemen

Dalam study kelayakan ini, perusahaan harus mensurvei terlebih dahulu dampak lingkungan apa yang akan terjadi jika perusahaan dan pabrik produksi didirikan. Dimana lokasi yang tepat untuk mendirikannya, dimana tempat pembuangan limbah dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Contohnya ialah sebuah perusahaan mensurvei daerah bekas resapan air, maka ketika membangun perusahaan sebisa mungkin dibangun resapan air baru disekitar perusahaan dan limbah dibuang di jalur khusus yang tidak mencemari lingkungannya.

Sedangkan study board of manajemen ialah menentukan board atau susunan manajemen yang bagaimana yang akan diterapkan pada perusahaan. Tentu saja harus diadakan survey agar board yang disusun sesuai dengan tujuan perusahaan. Disini dilakukan survey juga untuk menyusun AD/RT perusahaan. Contoh: mensurvei berapa jumlah board yang tepat didalam sebuah perusahaan, bidang divisi apa saja yang harus diatur oleh board manajemen tersebut.

12 Scope of Leadership

1. Appreciation

Appreciation yang mempunyai arti apresiasi, ialah salah satu hal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang baik adalah appreciator yang baik juga. Apresiasi dalam hal kepemimpinan adalah memiliki rasa respek dan mau menghargai sebuah pencapaian yang besar.  Pemimpin bisa menunjukan apresiasi kepada bawahannya atas sebuah pencapaian yang baik. Apresiasi bisa ditunjukan dengan memberikan insentif atau bonus, kenaikan jabatan, bahkan sekedar ucapan yang seperti “good work”, atau sekedar ucapan terimakasih dari seorang pemimpin kepada bawahannya juga merupakan salah satu bentuk apresiasi atau respek.

Sebagai contoh, negara Jepang, adalah negara yang mempunyai budaya apresiasi tinggi didalam dunia kerja. Para pekerja Jepang, bahkan para pemimpin dan petinggi perusahaan jika mereka bertemu pada waktu jam kantor habis, di sebuah ruangan atau di loby bahkan lift, mereka pasti saling mengucapkan kata “Otsukare sama deshita” yang artinya “terima kasih atas kerja kerasnya”. Contoh dari para pekerja dari Jepang ini merupakan bentuk apresiasi tinggi atas kerja keras para karyawan hingga petinggi atas pekerjaan atau kontribusi seluruh elemen perusahaan pada hari itu. Para petinggi atau pemimpin di negara Jepang tidak segan-segan mengucapkan kata tersebut kepada para bawahannya atas kontribusi mereka pada peusahaan, begitu juga sebaliknya. Tidak mengherankan Jepang menjelma menjadi negara dengan ekonomi maju dan selalu menemukan inovasi baru diberbagai bidang industri.

2. Strategy

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memikirkan cara-cara cerdas atau strategi untuk menjalankan visi dan misi perusahaan. Tidak hanya di dunia militer saja strategi atau perencanaan itu diaplikasikan. Dalam manajemen, peran seorang pemimpin tidak akan bisa lepas dari sebuah perencanaan yang matang dalam menghadapi berbagai persoalan. Strategi yang cerdas akan membawa perusahaan menjadi maju.

Sebagai contoh dari pemimpin yang selalu mempunyai strategi jitu bagi perusahaannya, adalah CEO Apple, Steve Jobs.  Jobs, merupakan seorang pemimpin teknologi, dia bisa membuat Apple yang pada 1996 terpuruk, menjadi meroket secara drastis. Yang dilakukan Jobs pada tahun 1997, paska comebacknya ke Apple ialah melakukan negosiasi dengan microsoft untuk membuat software, dan microsoft setuju untuk berinvestasi untuk Apple. Setelah kerja sama tersebut terealisasi, Jobs memprarkasai lahirnya produk-produk baru Apple selain komputer, seperti Ipad, Iphone dan Ipod, padahal sebelumnya Apple hanya memproduksi komputer saja. Tiga produk baru ini lahir dari strategi cerdas Jobs dalam menahkodai Apple. Apple pun bangkit dari keterpurukan dan menjadi raksasa di dunia smartphone dan komputer.

3. Responsibility

Seorang pemimpin pasti merupakan orang yang memiliki tanggung jawab terbesar dalam kelangsungan organisasi atau perusahaannya. Responsibility atau tanggung jawab merupakan hal dasar yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Jika sebuah perusahaan mengalami keterpurukan, seorang pemimpin perusahaan harus bisa bertanggung jawab dengan membawa kembali perusahaan bangkit dari keterpurukan. Tanggung jawab disini berarti juga sebuah kesadaran akan setiap konsekuensi dari semua hal yang terjadi didalam dinamika perusahaan atau organisasi, baik eksternal (coorporate social responsibility) atau internal (personal coorporate responsibility). Jadi, pemimpin sejati selalu melihat hal-hal disekelilingnya dan mempunyai kesadaran tinggi agar semua hal disekelilingnya berjalan dengan baik.

Contoh bentuk Responsibility ialah social coorporate responsibility atau CSR.  CSR ini ialah bentuk tanggung jawab perusahaan kepada hal eksternal perusahaan. Pemimpin perusahaan wajib memperhatikan CSR. Sebagaimana yang dilakukan oleh pemimpin Mayapada Grup, yaitu Dato Sri Tahir yang melakukan CSR dengan membuat Tahir Foundation dan mendirikan fasilitas kesehatan bagi masyarakat. Dato Sri Tahir merupakan contoh pemimpin yang menerapkan coorporate social responsibility.

4. Integrity

Integrity adalah integritas. Seorang pemimpin harus mempunyai integritas agar orang lain bisa respek kepadanya. Integritas disini ialah sebuah kemampuan untuk mengelola manajemen. Integritas adalah adanya kesesuaian nilai  dengan aplikasinya berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Dengan integritas yang tinggi maka pemimpin bisa dihormati oleh bawahannya. Integritas pemimpin tercermin dari langkah-langkahnya dalam mengelola dan mewujudkan visi organisasi.

Contohnya dalam sebuah perusahaan, apabila pemimpin mempunyai integritas rendah, maka bawahannya tidak akan hormat kepadanya. Jika seorang pemimpin mempunyai integritas tinggi, maka bawahannya akan hormat dan mau mengikuti apa saja arahan dari pemimpin.

5.  Values

Seorang pemimpin harus mempunyai nilai dalam dirinya. Selain harus mempunyai values, seorang pemimpin juga harus mewujudkan values tersebut didalam memimpin sebuah organisasi. Values tersebut bisa tercermin dalam visi dan misi pemimpin tersebut. Pemimpin harus mempunyai sebuah keahlian dan mampu mengerti apa yang dia kerjakan. Semua hal yang membuat seorang pemimpin disegani ialah values, atau nilai-nilai yang ada pada dirinya sehingga membentuk karakter pemimpin sejati.

Bill Gates, adalah contoh orang yang mempunyai values, walaupun seorang yang tidak tamat sekolah, tapi dia mempunyai  integritas dalam hal enterpreneurship. Bill Gates bisa mendirikan perusahaan Microsoft dan memperkerjakan orang-orang pintar didalamnya untuk bersama-sama mewujudkan visi perusahaan. Bill Gates juga mempunyai values dari kesadaran sosial yang tinggi, Bill Gates selalu menyumbang sebagian harta dan kekayaanya kepada orang-orang yang butuh.

6. Listening

Ada ungkapan, bahwa pemimpin yang baik adalah pendengar yang baik. Mengapa demikian?, karena dengan mendengar, seorang pemimpin bisa menyimpan dan menganalisa segala sesuatu yang dia dengar. Pemimpin yang suka mendengar, bisa mempartisi berbagai hal yang didengar didalam otaknya, sehingga ketika dia menghadapi masalah tertentu dia akan melakukan mind maping atau pemetaan penalaran. Sehingga dia bisa menentukan keputusan yang tepat terhadap masalah yang dimiliki.

Sebagai contoh, dalam sebuah perusahaan, pemimpin selalu mendengar masukan dari bawahannya dalam evaluasi pencapaian perusahaan. Dengan mendengar masukan dari para bawahannya, maka pemimpin bisa mengevaluasi dan menentukan langkah kedepannya dengan menganalisa segala sesuatu yang dia dengar dari orang-orang sekitar didalam organisasi atau perusahaannya.

7. Communication

Komunikasi adalah aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Dengan komunikasi, semua masalah bisa menjadi cair. Dengan sebuah skill komunkasi yang baik, lawan pun bisa menjadi kawan. Pemimpin harus bisa mewujudkan iklim komunikasi yang baik dalam sebuah organisasi. Selain itu, pemimpin harus bisa menjadi orator yang hebat dalam beretorika. Dengan komunikasi yang baik, pemimpin bisa menjadi negosiator ulung dalam menentukan negosiasi-negosiasi strategis dengan pihak lain.

Joko Widodo adalah contoh seorang pemimpin  sekaligus komunikator ulung. Langkah-langkahnya dalam melakukan negosiasi dengan lawan politiknya patut diapresiasi. Komunikasi politiknya bisa membuat Prabowo yang awalnya merupakan lawan politiknya, berbalik sikap dengan mendukung Jokowi secara moral.

8. Passion

Passion adalah sebuah sikap mencintai dan menyukai terhadap pekerjaan. Pemimpin tentu saja harus mempunyai passion dalam hal mengelola dan mengatur organisasi. Dengan passion yang kuat, pemimpin akan all out dalam menjalankan tugasnya. Passion akan tumbuh jika pemimpin mempunyai responsibility tinggi pada dirinya. Passion yang kuat akan membuat seorang pemimpin bisa  serius dan total dalam menjalankan tugasnya.

Steve Jobs mungkin salah satu seorang pemimpin yang mempunyai passion kuat dengan bidangnya. Selain kemampuan enterpreneurship yang tinggi, Steve dari kecil memang sudah tertarik dengan berbagai hal yang berbau elektronik. Hal ini membuatnya mempunyai passion yang kuat ketika memimpin Apple. Berbagai inovasinya lahir dari passion yang kuat terhadap bidang telekomunikasi.

9. Humility

Humility atau kerendahan hati, merupakan aspek dasar seseorang dalam hal jiwa kepemimpinan. Dosen saya, Bapak Mustika Ranto Gulo, dalam sebuah perkuliahan, pernah mengatakan “air mengalir dari hulu ke hilir”. Yang artinya, setiap orang harus mempunyai jiwa empati dan simpati, terutama dalam menjadi seorang pemimpin. Kerendahan hati mencegah seseorang berlaku sombong dan angkuh. Memang dalam memimpin seorang pemimpin juga terkadang harus sesekali menunjukan karakter keras kepala dan angkuh. Setiap orang juga butuh pengakuan tak terkecuali seorang pemimpin. Akan tetapi pengakuan tersebut akan muncul jika adanya kombinasi yang pas antara integritas dan kerendahan hati.

Antonio Conte adalah figur pemimpin yang selalu menunjukan sikap kerendahan hati. Sebagaimana ditunjukan ketika menjadi pelatih club sepakbola, Juventus. Ketika Juventus menjadi klub yang mencetak rekor tak terkalahkan dalam satu musim di liga Italy, Antonio Conte justru berkata semuanya merupakan keberuntungan dan hasil kerja keras seluruh punggawa tim. Selain itu, seusai pertandingan, Conte selalu menyalami pelatih dan pemain lawan walaupun  Juventus menang. Karakter yang ditunjukan Conte sebagai pemimpin timnya, merupakan humility value yang harus dimiliki seorang pemimpin.

10. Determination

Determination atau determinasi adalah etos kerja yang tinggi dari seorang pemimpin. Pemimpin atau leader harus mempunya etos kerja tinggi dalam menghadapi berbagai persoalan. Determinasi yang tinggi membuat semua masalah bisa ditangani dengan cepat karena pemimpin cepat tanggap. Determinasi pemimpin juga menjadi contoh bagi anak buahnya agar mempunyai etos kerja yang tinggi pula.

Jokowi ketika menjadi walikota Solo dan Gubernur Jakarta, menunjukan determinasi tinggi dalam memimpin. Jokowi selalu cepat tanggap melakukan inspeksi ke tempat yang bermasalah. Disana dia melakukan komunikasi dengan warga dan memberikan alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada warganya. Jokowi adalah contoh pemimpin yang memiliki determinasi tinggi.

11. Purpose

Purpose adalah sebuah tujuan. Tujuan adalah sebuah visi dari seseorang. Pemimpin harus mempunyai tujuan dan visi yang jelas dalam memimpin organisasinya. Dengan tujuan yang jelas, pemimpin bisa mengerti apa yang akan dilakukan olehnya dalam mencapai target. Visi adalah setinggi-tingginya akan tetapi, tetap fleksibel dalam menghadapi berbagai masalah yang menerpa.

Steve Jobs dalam membangun Apple, selalu memiliki tujuan yang jelas. Visi dia dalam inovasi awalnya memang terdengar agak mustahil seperti visi membuat Apple memproduksi smartphone layar sentuh. Akan tetapi berkat kecerdasannya dalam membangun Apple, Jobs bisa mewujudkan berbagai inovasi. Salah satunya membuat Apple menjadi produsen pertama yang membuat smartphone dengan teknologi layar sentuh pertama di dunia. Jobs juga mempunyai tujuan menjadikan Apple menjadi raksasa di bidang telekomunikasi, maka Jobs membuat Ipad, Ipod dan Iphone yang menjadi trademark Apple. Bahkan setelah kematiannya, masih banyak gagasan visi Jobs yang belum terwujud, dan Apple saat ini berusaha mengejar visi Jobs yang belum terwujud tersebut.

12. Commitment

Seorang pemimpin harus mempunyai komitmen tinggi terhadap perussahaan atau organisasinya. Komitmen adalah sebuah bentuk totalitas dalam menjalakan sesuatu. Tidak akan pernah lari dari masalah dan selalu menghadapinya. Komitmen juga berarti loyalitas, untuk tidak menjadi pecundang dalam memimpin organisasi atau perusahaan.

Ignasius Jonan ketika menjadi direktur PT KAI, menunjukan komitmen tinggi terhadap pekerjaannya sebagai direktur PT KAI. Ignasius Jonan bahkan sampai tertidur didalam gerbong kereta api ketika memantau posko angkuta lebaran. Ignasius Jonan merupakan pemimpin yang loyal terhadap perusahaan dan tugasnya. Totalitas dalam menjalankannya, sehingga layanan transportasi kereta api di Indonesia saat ini menjadi baik.

 

 

Leader or Manager, Apa bedanya?

Didalam sebuah perusahaan atau organisasi, seringkali kita mendengar istilah “leader” dan “manajer”. Kedua peran ini ternyata mempunyai fungsi masing-masing dalam sebuah struktur manajemen. Apa saja perbedaannya?, dibawah saya akan menjelaskan perbedaan dari kedua posisi ini.

1. Leader melakukan inovasi sedangkan manager mengelola.

Seorang leader  merupakan orang yang visioner. Visioner disini, maksudnya selalu mempunyai visi kedepan untuk kemajuan perusahaan atau organisasi. Leader selalu melihat kedepan, jika perusahaan mencapai target tertentu, seorang leader akan membuat planing baru untuk sebuah pencapaian yang lebih tinggi lagi.

Leader sejati tidak akan pernah puas akan pencapaian perusahaan. Leader selalu membuat target-target baru untuk kemajuan perusahaan. Memang, leader haruslah orang yang mempunyai seribu rencana didalam kepalanya. Leader tidak pandai mengerjakan hal-hal teknis, akan tetapi, leader selalu menggerakan board yang ada dibawahnya untuk menuruti rencana-rencana baru yang ada di kepalanya. Leader juga pandai berimprovisasi dalam menentukan kebijakan tergantung situasi yang dihadapi oleh perusahaan atau organisasinya.

Contoh nyata dari seorang leader ialah Steve Jobs. Dia adalah orang dibalik kesuksesan Apple menguasai pasar smartphone dunia. Steve Jobs selalu mempunyai inovasi-inovasi baru dalam teknologi smartphone, seperti ide untuk membuat smartphone dengan layar sentuh, menjadikan Apple sebagai produsen smartphone pertama di dunia yang menciptakan smartphone dengan teknologi layar sentuh. Bahkan paska kematiannya pun, Jobs sudah meninggalkan banyak ide-ide inovasi yang belum sempat diaplikasikan oleh perusahaannya, dan kini Apple masih berusaha mewujudkan ide-ide dari Steve Jobs.

Sedangkan peran manajer dalam sebuah perusahaan hanya bertugas mengelola karyawan dalam mewujudkan visi dari leader. Manajer tidak melakukan inovasi, karena posisi manajer sendiri ada dibawah leader. Jadi manajer lah yang menjalankan misi dari leader. Manajer mengelola bidangnya masing-masing sesuai dengan porsinya. Seperti yang dilakukan seorang manajer keuangan dalam sebuah perusahaan, dia hanya mengelola bawahannya di dalam divisi keuangan saja agar berjalan sesuai dengan sistem dan target yang diberikan leader.

2. Leader menginspirasi sedangkan manajer bergantung pada kontrol.

Leader sejati selalu menginspirasi para board dibawahnya. Leader adalah seorang motivasi ulung. Leader selalu memberikan motivasi-motivasi baru untuk meningkatkan kinerja board dibawahnya. Jika leader menemukan kinerja bawahannya yang tidak sesuai target, maka leader akan memberikan sebuah pecutan melalui motivasi-motivasi tertentu agar bawahannya kembali bekerja lebih produktif lagi.

Motivasi yang diberikan leader bisa dengan memberikan bonus atau achievement kepada bawahan yang dirasa kurang produktif. Dengan achievement motivation, karyawan akan bekerja lebih giat lagi untuk memenuhi visi dari leader. Leader juga biasanya tidak pernah memuji bawahannya yang mempunyai kinerja bagus. Hal ini dilakukan agar bawahannya tidak terlena oleh pujian yang diberikan leader. Leader biasanya malah menantang bawahan untuk mencapai target baru yang lebih tinggi. Dengan memberikan target tinggi, maka karyawan akan bekerja keras memenuhi target tersebut, sehingga produktivitas karyawan meningkat.

Manajer merupakan orang yang selalu mengelola berdasarkan standar operasional perusahaan. Manajer selalu bergantung pada patokan-patokan tertentu yang diberikan oleh board diatasnya. Manajer bekerja asal divisinya memenuhi target yang diberikan leader saja, sudah cukup. Manajer bekerja dengan prinsip manajemen kontrol. Manajemen kontrol meliputi pengendalian pencegahan, pengendalian deteksi, pengendalian koreksi, pengendalian pengarahan dan pengendalian kompensatif.

Dalam pengendalian pencegahan, manajer melakukan pencegahan dengan mengenali karakter dan integritas bawahannya, misalnya saja manajer bisa mengendalikan bawahannya dengan melihat kejujuran bawahannya dan melihat kompetensi bawahannya, dengan mengenali karakter bawahannya, manajer bisa memastika semua personel bertugas  sesuai dengan perannya. Dalam pengendalian deteksi, manajer bisa mendeteksi kesalahan sedini mungkin dengan mengevaluasi pekerjaan personelnya, seperti mencocokan pembukuan keuangan dengan jumlah kas perusahaan.

Manajer juga bisa meminta rekomendasi auditor dalam pengendalian koreksi untuk memastikan tidak ada kesalahan yang terulang. Dalam pengendalian koreksi, manajer harus bisa memastikan personel tidak mengulangi kesalahannya lagi. Manajer juga bisa melakukan pengarahan langsung untuk melakukan pengendalian pengarahan. Manajer bisa mengawasi kinerja supervisor dan memberikan pengarahan dalam tugas-tugas yang dilakukan supervisor. Manajer bisa langsung turun ke lapangan mengawasi kinerja seluruh karyawan dalam divisinya untuk melakukan pengendalian kompensatif. Pengendalian kompensatif dilakukan untuk memperkuat semua pengendalian yang ada, atau dilalukan jika terpaksa karena pengendalian lain tidak berjalan sebagaimana mestinya.

3. Pemimpin bertanya “what” dan “why” sedangkan manajer bertanya “how”.

Leader selalu bertanya apa hasilnya?, apa target selanjutnya?, mengapa bisa gagal?, mengapa harus melakukan manuver baru?, hal ini karena leader berorientasi pada hasil dan leader selalu memikirkan apa target selanjutanya setelah target sebelumnya berhasil. Leader memang visioner dan selalu berorientasi pada hasil. Akan tetapi leader tidak pernah peduli dengan hasil yang telah dicapai, kecuali jika hasil yang dicapai tidak memenuhi target, maka leader akan bertanya mengapa target tidak dicapai?. Leader cukup mendengarkan penjelasan dari board dibawahnya, untuk menentukan manuver selanjutnya dalam menghadapi persaingan dan mengejar produktivitas.

Manajer ialah orang yang selalu bertanya bagaimana bisa mewujudkan misi dan visi perusahaan?. Manajer merupakan peran yang mengutamakan proses dan kinerja bawahannya agar berjalan sebagaimana mestinya. Manajemen kontrol dan proses pengelolaan selalu menjadi prioritas utama dari seorang manajer. Manajer selalu berpikir bagaimana memenuhi perintah leader, manajer juga selalu berpikir bagaimana agar semua personel bisa bekerja sesuai dengan target dan perannya masing-masing.

Dari penjelasan diatas, diharapkan perbedaan karakteristik peran antara Leader dan Manajer, bisa dipahami dengan baik. Sekian, terimakasih. (SH)